Keterampilan Pembelajar Di Abad Ke-21
DOI:
https://doi.org/10.57218/jupenji.Vol2.Iss1.598Keywords:
Abad ke-21, Keterampilan pembelajarAbstract
Abad ke-21 merupakan era dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan sangat pesat. Pada abad ini terjadi perubahan-perubahan fundamental dalam tata kehidupan umat manusia yang sangat berbeda dengan abad sebelumnya. Perubahan-perubahan tersebut terjadi dalam setiap sendi kehidupan manusia, tak terkecuali di bidang pendidikan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat juga harus didukung sumber daya manusia yang berkualitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterampilan yang dibutuhkan agar para pembelajar dapat bersaing di tengah perkembangan zaman serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat di abad ke-21. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan berupa studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk menghasilkan sumber daya manusia yang siap bersaing di abad ke-21, pembelajaran di abad ke-21 berfokus untuk memberikan para pembelajar empat keterampilan utama yang dikenal dengan 4C yaitu Critical Thinking atau berpikir kritis, Collaboration atau kemampuan bekerja sama dengan baik, Communication atau kemampuan berkomunikasi, dan Creativity atau kreativitas.
References
Chatab, N. (2007). Profil Budaya Organisasi: Mendiagnosis Budaya dan Merangsang Perubahannya. Bandung: Alfabeta.
Daryanto, K. S., & Karim, S. (2017). Pembelajaran abad 21. Yogyakarta: Gava Media, 267.
Donovan, L. & Green, T. (2014). Creating 21st century teaching and learning environment. Huntington Beach, CA: Shell Education.
Eka, I. J., Awanita, I. M., & Irawan, I. K. A. (2020). Pola Program Berpikir Kritis (Critical Thinking) dalam Ruang Belajar Mengajar Era Abad 21 (Studi pada Pasraman Kota Tangerang). Jurnal PASUPATI, 7(1), 59-71.
Johnson, E. B. (2010). Contextual teaching and learning: Menjadikan kegiatan belajar mengajar mengasyikkan dan bermakna (Terjemahan Setiawan Ibnu). Bandung: Kaifa (Buku asli diterbitkan tahun 2002).
Lai, E. R. & Viering, M (2012). Assessing 21st Century Skills: Integrating Research Findings. United States of America: Pearson.
Marfuah. (2017). Improving Students’ Communications Skills Through Cooperative Learning Models Type Jigsaw. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 26(2).
Muhfahroyin, M. (2009). Pengaruh Strategi Think Pair Share (TPS) Dan Kemampuan Akademik Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Di Kota Metro. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Universitas Negeri Malang, 16(2), 107-115.
Mulyati, Y. (2010). Keterampilan dalam Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Munir. (2017). Pembelajaran Digital. Bandung: Alfabeta.
Noviyanti, M. (2011). Pengaruh motivasi dan keterampilan berkomunikasi terhadap prestasi belajar mahasiswa pada tutorial online berbasis pendekatan kontekstual pada matakuliah statistika pendidikan. Jurnal pendidikan, 12(2), 80-88.
Nurfuadi. (2012). Profesionalisme Guru. Purwokerto: STAIN Press
Nurjan, S. (2016). Psikologi Belajar. Ponorogo: Wade Group.
Rachmadtullah, R. (2015). Kemampuan berpikir kritis dan konsep diri dengan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas V sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 6(2), 287-298.
Rahmawati, Y., & Kurniati, E. (2010). Strategi Pengembangan Kreativitas. Pada Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kencana. Sofia.
Setyosari, P. (2019). Teori dan implementasi teknologi pendidikan, era belajar abad 21 dan revolusi industri 4.0.
Shukor, A. (2001). Development of a Learning and Thinking Society, International conference on teaching and learning.Bangi Malaysia.
Smith, C. (2011). Teamwork Skills Toolkit. Queensland: Griffith University.
Suratno. (2005). Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas
Wahyudi, B. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Sulita.
Wilhalminah, A. (2017). Pengaruh Keterampilan Komunikasi Terhadap Perkembangan Moral Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Limbung (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).