Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Jujur Siswa SMP Kelas VIII
DOI:
https://doi.org/10.57218/jupenji.Vol2.Iss2.624Keywords:
Jujur, Pengembangan instrumen, Penilaian sikapAbstract
Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui bagaimana guru menilai sikap jujur siswa kelas VIII, 2) mengembangkan instrumen penilaian sikap jujur siswa kelas VIII, 3) mengetahui kategori sikap jujur siswa khususnya kelas VIII. Rancangan penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Penelitian ini berlokasi di SMPN 2 Bandongan, SMPN 2 Borobudur, SMPN 2 Mungkid Kabupaten Magelang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII dari ketiga sekolah tersebut dengan jumlah masing-masing 118,72, dan 160, atau total sebanyak 350 orang. Teknik analisis data untuk uji validitas butir menggunakan Eksploratory Factor Analiysis (EFA), reliabilitas dengan koefisien Cronbach’s Alpha. Pengujian validitas konkuren, analisis faktor, dan statistik deskriptif diolah dengan bantuan SPSS 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) guru melakukan penilaian sikap jujur siswa SMP kelas VIII dengan cara pengamatan langsung tanpa menggunakan instrumen baku, 2) terbentuk instrumen penilaian sikap jujur siswa SMP kelas VIII yang layak dan baku yang terdiri atas 18 butir pernyataan valensi dan 21 butir pernyataan faktual, koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,832 dan KMO MSA sebesar 0,782 serta 3) dapat disimpulkan bahwa secara umum sikap jujur siswa SMP kelas VIII berada pada kategori sedang.
References
Allen, K. N., & Friedman, B. D. (2010). Affective learning: A taxonomy for teaching social work values. Journal of Social Work Values and Ethics, 7(2), 1-12..
Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran: Teknik dan Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta..(2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, W. P., Prasetyo, A. P. B., & Rahayu, E. S. (2012). Pengembangan instrumen asesmen autentik berbasis literasi sains pada materi sistem ekskresi. Lembaran Ilmu Kependidikan, 41(1).
Depdiknas. (2011). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional Tahun. (2008). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dzofir, M. (2021). “Ramadhan Sebagai Training Kejujuran”. Suara Merdeka, 17 April 2021. Semarang.
Gronlund, N.E. & Linn, R.L., (1990). Measurement and Evaluation in Teaching. New York: MacMillan Puplishing Company.
Kemendiknas. (2011). Tim Penyusun, Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Balitbang Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
Kemendikbud, (2018). Permendikbud no 20 thn 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
Kusaeri, 2014. Acuan dan Teknik Penilaian Penilaian Proses dan hasil Belajar dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Majid, A., (2014). Penilaian Autentik Proses Dan Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mardapi, D. (2012). Pengukuran Penilaian & Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Retnawati, H., Hadi, S., & Nugraha, A. C. (2016). Vocational High School Teachers' Difficulties in Implementing the Assessment in Curriculum 2013 in Yogyakarta Province of Indonesia. International journal of instruction, 9(1), 33-48.
Retnowati, A. (2019). Pengembangan Instrumen penilaian sikap tanggung jawab siswa SMP. Wiyata Dharma J. Penelit. dan Eval. Pendidik, 7(1), 76-84.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Uno & Koni.( 2012). Assessmen Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Zakaria, R. T. (2011). Penilaian sikap. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Nasional.