Penetapan Nilai Mahar Dalam Suku-Suku Perkawinan Di NTT
DOI:
https://doi.org/10.57218/jueb.v3i1.977Keywords:
Nilai mahar, Penetapan mahar, Perkawinan, SukuAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penetapan nilai mahar pada suku-suku di Nusa Tenggara Timur. Teknik analisis data, yang digunakan dalam penelitian ini adalah kegiatan analisis deskriptif kualitatif dimana pekerjaannya mencakup cara-cara pengumpulan, menyusun, mengelola, menyajikan, dan menganalisis data. Penelitian ini dilakukan Kota Kupang dengan mengambil daerah Nusa Tenggara Timur secara keseluruhan yang menjadi pokok pembahasan mengenai nilai mahar suku-suku di Nusa Tenggara Timur. Adapun teknik pengumpulan data, yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi keputusan dan wawancara. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan yaitu Mahar pada suku-suku di Nusa Tenggara Timur.
References
Aliah, J. (2017). Kedudukan Mahar dalam Proses Pernikahan Perspektif Fiqh Munakahat (Studi Kasus di Desa Pemulutan Ilir Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir). Skripsi. UIN Raden Fatah Palembang.
Angraini, Tia. (2022). Dampak Tingginya Belis (Mahar) Pada Perkawinan Adat Masyarakat Manggarai Dalam Perspektif Hukum Islam. Program Studi Ahwal Syakhshiyah. Jurusan Studi Islam. Fakultas Ilmu Agama Islam. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Baso, P, Susana dkk. (2022). Konsep Matching Dalam Budaya Sida Perkawinan Masyarakat Manggarai. Journal on Education, 5(2), 4923-4932. https://doi.org/10.31004/joe.v5i2.1226.
Elvira, Rika. (2012:1). UangPanaidan Status Sosial Perempuan Dalam Perspektif Budaya Siri Pada Perkawinan Suku Bugis Makassar Sulawesi Selatan. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.
Farida dkkdan Husain. (2012:30). Proses Dalam Tradisi Perkawinan Masyarakat Bugis Di Desa Pakkasalo Kecematan Sibulue Kabupaten Bone. Makassar: Universitas Hassanudin.
Fitri,A.B.M.(2018). Eksistensi Mahar Pernikahan dalam Islam. Usratuna: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 2(1), 28-54.
Kafi, A. (2020). Mahar Pernikahan dalam Pandangan Hukum dan Pendidikan Islam. Paramurobi: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(1), 55-62.
Lawang, Robert M.Z. (1999). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Karunika.
Manuk, Galek, Andreas & Bato, Kamilus. (2023). Nilai Luhur Mahar (Belis) Dalam Ritus Adat Pernikahan di Kabupaten Sikka-Nusa Tenggara Timur. JISOS: Jurnal Ilmu Sosial, 2(3), 1551–1558.
Nuwa, C. Theresia. (2019). Makna Belis Sebagai Mas Kawin (Studi Kasus Pada Pasangan Suami Istri yang Menikah Dengan Menggunakan Belis dan Tanpa Belis Pada Masyarakat Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur). Departemen Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga.
P. Hasrida. (2023). Analisis Hukum Islam Terhadap Penetapan Sompa Pada Pernikahan Bugis di Kecamatan Gilireng Kabupaten Wajo. Program Studi Hukum Islam. Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam. Pare-Pare: Institut Agama Islam.
Rosminarti. (2019). Mahar Pernikahan Dan Status Sosial Pada Masyarakat Bugis Desa Mattirowalie Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru. Jurusan Pendidikan Sosiologi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.
Samad, S. A. A., & Munawwarah, M. (2020). Adat Pernikahandan Nilai-Nilai Islami dalam Masyarakat Aceh Menurut Hukum Islam. El-USRAH: Jurnal Hukum Keluarga, 3(2), 289302.
Santoso. (2016). Hakekat Perkawinan Menurut Undang-Undang Perkawinan, Hukum Islam dan HukumAdat. Jurnal Vol. 7, No.2, Desember. Semarang: Universitas Sultan Agung.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tihami dan Sohari Sahrani. (2014). Fikih Munakahat (Kajian Fiqih Nikah Lengkap). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 JUEB : Jurnal Ekonomi dan Bisnis
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
