Pemberian Ultra Sound Diathermy, Hold Relax dan Active Resisted Exercise Pada Osteoarthritis Genu Sinistra
DOI:
https://doi.org/10.57218/jkj.Vol3.Iss1.1145Kata Kunci:
Active resisted, Hold relax, Nyeri, Osteoartritis, Ultra sound diathermyAbstrak
Osteoartritis(OA) adalah dikenal juga sebagai arthritis degenerative. Penyakit degeneratif sendi adalah kondisi dimana sendi terasa nyeri akibat inflamasi yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi.Hasil riset di amerika terdapat 48 juta orang menderita osteoartritis pada usia lebih dari 60 tahun dan Wanita lebih banyak dari pada pria. Sekitar 100 ribu pasien osteoartritis tidak dapat berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi karena menderita osteoartritis lutut (suntoko). OA disebabkan karena kekurangan synovial lapisan cartilage yang menutup ujung tulang akan bergesekan satu sama lain gerakan tersebut akan membuat lapisan tersebut semakin tipis dan pada akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri. Tujuan study ini adalah untuk mengetahui Apakah pemberian Ultra Sound Diathermy dan Terapi Latihan dengan metode hold relax dan active resisted dapat mengurangi nyeri, meningkatkan lingkup gerak sendi dan menambah kekuatan otot pada osteoarthritis genu sinistra. Diukur dengan verbal descriptive scale untuk pengukuran nyeri, lingkup gerak sendi dilakukan dengan menggunakan goniometer, kekuatan otot dengan manual muscle testing, pemeriksaan Aktifitas sehari-hari dengan skala jette. Metode penelitian yang di gunakan pada studi ini adalah dengan menggunakan case study. Case study dilakukan pada seorang pasien Ny. X usia 55 tahun, dengan diagnosa osteoarthritis genu sinistra grade 1 di klinik fisioterapi gerhana, berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan beragama islamHasil penelitian bahwa Short Wave Diathermy dapat mengurangi nyeri pada sendi lutut yang disebabkan OA, dan hold relax dan active resisted exercise dapat meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan LGS sendi lutut pada kasus yang diakibatkan OA. Terbukti dengan pemberian modalitas fisioterapi berupa ultra sound diathermy dapat mengurangi nyeri, meningkatkn LGS dan kekuatan otot serta meningkatkan aktifitas fungsional pada osteoarthritis genu sinistra.
Referensi
Setyohadi Bambang, (1994). Kumpulan Makalah Temu Ilmiah. Jakarta : Perhimpunan Reumatologi. Hal. 13.
Beckers & Buck, (1987). Het P.N.F-Concept In De Praktijk. Hal. 224
Rasjad Chairuddin, (1998). Pengantar Ilmu Bedah ortopedi. Bintang Lamumpatue, ujung pandang.
Hudaya, P (2008). Rematologi. Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Fisioterapi. Surakarta : Hal 14-18.
Ikatan Fisioterapi Indonesia, (2002). Kumpulan Peraturan dan Keputusan Profesi Fisioterapi Indonesia. Jakarta : Panitia lokakarya Registrasi Izin Praktek Fisioterapi dan Pelatihan Asuhan Fisioterapi. Hal : 3.
Ikatan Fisioterapis Indonesia, (1988). Kumpulan makalah Temu Ilmiah Tahunan. Jakarta : TITAFI Ke VI.
Kisner C. & Colby L. A. (1996). Therapeutic Exercise Foundations and Techniques, (edisi 3). Philadelpia : F. A. Davis Company. P.163-164.
Price S. A. (2005). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, (edisi 6). Jakarta : Buku Kedokteran EGC. P. 1380-1381.
Priguna, Sidharta. (1984). Sakit Neuromusculusceletal dalam Praktek Umum, Jakarta : PT Dian Rakyat. P.259-260.
Putz R. & Pabst R. (2000). Atlas Anatomi Manusia Sobotta jilid 2. (edisi 21). Jakarta : Buku Kedokteran EGC. P.264-351.
Sjaifoellah Noer. (2004). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1, (edisi 3). Jakarta : Balai Penerbit FKUI. P.76-78.
Tim Dosen D.III. Fisioterapi (2004). Sumber Fisis ; Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Fisioterapi. P.211-224.
Tim Dosen D.III. Fisioterapi (2006). Dokumentasi Persiapan Praktek Profesional Fisioterapi, Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Fisioterapi. P.58.
Luklukaningsih Z, (2009). Sinopsis Fisioterapi Untuk Terapi Latihan. Yogyakarta : Mitra Cendika Press.
SLamet Parjoto SMPh, RPT (2006). Terapi Listrik Untuk Modulasi Nyeri. Semarang : p. 18-22.
Heri Priatna, (1988). Exercise Therapy. Akademi Fisioterapi Surakarta ; Hal 21.