Gambaran Perubahan Status Gizi Anak Balita Di Kecamatan Lima Puluh

Penulis

  • Lidya Asriza Universitas Riau
  • Agrina Agrina Universitas Riau
  • Wice Purwani Suci Universitas Riau

DOI:

https://doi.org/10.57218/jkj.Vol2.Iss2.899

Kata Kunci:

Balita, Berat badan, Status gizi

Abstrak

Status gizi merupakan sebuah tolak ukur  terhadap keberhasilan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh metabolisme tubuh. Jika asupan nutrisi seorang anak terpenuhi maka tubuh akan menggunakan zat gizi tersebut secara baik dan anak akan mengalami perkembangan secara optimal. Namun jika seorang anak tidak mendapatkan asupan nutrisi yang tidak adekuat maka pertumbuhan anak akan terganggu hingga dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran waktu perubahan status gizi yang terjadi pada balita. Metode Penelitianyang digunakan ialah kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif yang bersifat retrospektif dengan pendekatan analisa data sekunder. Sampel yang digunakan adalah anak usia 0-59 bulan yang memiliki catatan berat badan lengkap pada buku KMS atau pada catatan kader di wilayah Puskesmas Lima Puluh pada bulan Maret 2023 sebanyak 63 anak yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Analisa yang digunakan adalah analisis univariat dengan menggunakan uji deskriptif. Hasil uji statistik didapatkan hasil bahwa mayoritas anak mengalami penurunan berat badan pada usia 3 bulan. Saran bagi penelili selanjutnya dapat menggali penyebab terjadinya penurunan berat badan anak balita pada usia 3 bulan.

Referensi

Addawiah, R., Hasanah, O., & Deli, H. (2020). Gambaran kejadian stunting dan wasting pada bayi dan balita di Tenayan Raya Pekanbaru. Journal of Nutrition College, 9(4), 228–234. Retrieved from https://doi.org/10.14710/jnc.v9i4.28482

Agrina, Kurniawan, & Afandi, D. (2018). Analisis pengaruh sanitasi lingkungan, pengetahuan ibu dan ekonomi keluarga pada status gizi balita di Desa Lubuk Sakat Kabupaten Kampar. Jurnal Ilmu Lingkungan, 12(2), 205–217.

Almatsier, S. (2015). Prinsip dasar ilmu gizi (9th ed.). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Azmy, U., & Mundiastuti, L. (2018). Konsumsi zat gizi pada balita stunting dan non-stunting di Kabupaten Bangkalan. Amerta Nutrition, 2, 292–298. Retrieved from https://doi.org/10.20473/amnt.v2.i3.2018.292-298

Destiadi, A., Nindya, T. S., & Sumarmi, S. (2015). Frekuensi kunjungan posyandu dan riwayat kenaikan berat badan sebagai faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 3 – 5 tahun. Media Gizi Indonesia, 10(1), 71–75. Retrieved from http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=467526&val=8230&title=FREKUENSI Kunjungan Posyandu Dan Riwayat Kenaikan Berat Badan Sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 3 5 Tahun.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Profil Kesehatan Indonesia 2021. Kementrian Kesehatan RI. Retrieved from https://www.kemkes.go.id/downloads/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-2021.pdf

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak. Kementrian Kesehatan RI. Retrieved from http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Petunjuk teknis penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Retrieved from https://linisehat.com/wp-content/uploads/2021/08/Pedoman-Penggunaan-KMS.pdf

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Faktor-faktor penyebab kejadian stunting pada balita. Retrieved 17 January 2023, from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1529/faktor-faktor-penyebab-kejadian-stunting-pada-balita

Kemetrian Kesehatan RI. (2022). Pedoman nasional pelayanan kedokteran tata laksana stunting.

Komang, dkk Barat, J. (2020). Penelitian gizi dan makanan, 43(2), 81–88.

Novita, N., dkk. (2018). Metode perencanaan intervensi gizi di masyarakat. Tim UB Press.

Nuzula, F., Oktaviana, M. N., & Anggari, R. S. (2017). Analisis terhadap faktor-faktor penyebab gizi kurang pada balita di Desa Banyuanyar Kecamatan Kalibaru Banyuwangi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida, 3, 359–364.

Oktavia, S., Widajanti, L., & Aruben, R. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi buruk pada balita di Kota Semarang tahun 2017 (studi di rumah pemulihan gizi Banyumanik Kota Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5, 2356–3346. Retrieved from http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Olivia, F., & Noverina, A. (2012). Makanan super untuk melejitkan konsentrasi dan kreativitas anak. PT Elex Media Komputindo. Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=6x5bDwAAQBAJ&pg=PA14&dq=dampak+kurang+gizi%5C+pada+anak&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjBx8mHrPf_AhVe8jgGHdMgBlQ4ChDoAXoECAkQAg#v=onepage&q=dampak kurang gizi%5C pada anak&f=false

Pakar Gizi Indonesia. (2016). Ilmu gizi teori & aplikasi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Rahayu, A. P., Dharmawan, Y., & Nugroho, D. (2018). Hubungan karakteristik ibu balita dengan pemanfaatan Data Kartu Menuju Sehat (KMS) dalam buku KIA (Studi kasus Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang tahun 2016). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6.

Rahayu, D., Susanti, S., Rina, & Napia, A. (2020). Profil kesehatan provinsi riau 2020. Riau: Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

Septikasari, M. (2018a). Status gizi anak dan faktor yang mempengaruhi. Yogyakarta: UNY Press. Retrieved from https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=gjxsDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR5&dq=berat+bayi+lahir,+gizi+balita&ots=HlhkunCAwn&sig=VvuVsvfkesvKsE6218rN-83q_Jg&redir_esc=y#v=onepage&q=berat bayi lahir%2C gizi balita&f=false

Septikasari, M. (2018b). Status gizi anak dan faktor yang mempengaruhi (1st ed.). Yogyakarta: UNY Press.

Sholikha, I. A., Priasmoro, D. P., & Mustriwi, M. (2022). Gambaran status gizi anak usia toddler (1-3 tahun) di posyandu duta sehat. Nursing Information Journal, 2(1), 7–13. Retrieved from https://doi.org/10.54832/nij.v2i1.261

Solin, A. R., Hasanah, O., & Nurchayati, S. (2019). Hubungan kejadian penyakit infeksi terhadap kejadian stunting pada balita 1-4 tahun. JOM FKp, 6(1), 65–71. Retrieved from jom.unri.ac.id

Suryani, L. (2017). Faktor yang mempengaruhi status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki. JOMIS (Journal of Midwifery Science), 1(2), 47–53. Retrieved from http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/jomis/article/view/198

Wijayanti, F., & Rosalina. (2018). Hubungan perilaku picky eater dengan status gizi pada anak prasekolah TK Islam Nurul Izzah Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Jurnal Cendekia Utama, 7.

Yuwanti, Mulyaningrum, F. M., & Susanti, M. M. (2021). Faktor – faktor yang mempengaruhi stunting pada baduta usia 7-24 bulan. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat STIKES Cendekia Utama Kudus, 10, 74–84.

Unduhan

Diterbitkan

2023-12-19