Etu Sebagai Totalitas Seni Pertunjukan Ritual: Telaah Struktur Syair, Wujud Musikal, Koreografi, dan Fungsi Properti

Authors

  • Hermania Bupu STKIP Citra Bakti

DOI:

https://doi.org/10.57218/jupeis.Vol4.Iss3.1631

Keywords:

Etu, Seni pertunjukan, Ritual

Abstract

Tradisi Etu, sebuah bentuk tinju adat yang berkembang di wilayah Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur, merepresentasikan perpaduan antara ekspresi fisik, ritus spiritual, dan struktur sosial budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Etu sebagai bentuk seni pertunjukan ritual yang kompleks melalui pendekatan kualitatif-deskriptif dengan metode studi literatur dan observasi partisipatif. Analisis difokuskan pada empat elemen utama, yakni struktur lirik, bentuk musik, gerakan tari, dan penggunaan atribut. Hasil kajian menunjukkan bahwa struktur lirik dalam Etu yang terdiri atas doa, mantra, dan nyanyian tradisional, mengandung nilai-nilai filosofis dan sejarah yang diwariskan secara lisan. Aspek musikal diperkuat oleh penggunaan alat musik tradisional dengan pola ritme khas yang menciptakan atmosfer sakral dan membangkitkan semangat kolektif. Gerakan tari yang menyertai pertunjukan mengandung makna simbolik yang merefleksikan kekuatan, keberanian, serta penghormatan terhadap leluhur. Selain itu, atribut seperti sarung tinju, gelang, dan kalung tidak hanya berfungsi sebagai elemen visual, tetapi juga memiliki makna magis dan peran penting dalam struktur ritus. Temuan ini menampilkan bahwa Etu tidak sekadar dimaknai sebagai olahraga tradisional, melainkan sebagai perwujudan integral dari identitas budaya, sejarah, dan sistem kepercayaan masyarakat Ngada. Kajian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan studi etnomusikologi, antropologi seni, serta upaya pelestarian warisan budaya tak benda di Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bandem, IM, & deBoer, FE (1996). Kaja dan Kelod: Tari Bali dalam Masa Transisi . Oxford University Press.

Becker, J. (1980). Musik Tradisional di Jawa Modern: Gamelan dalam Masyarakat yang Berubah . University of Hawaii Press.

Creswell, JW, & Poth, CN (2018). Desain Penelitian dan Penyelidikan Kualitatif: Memilih di Antara Lima Pendekatan (edisi ke-4). SAGE Publications.

Djelantik, AAM (1999). Estetika: Sebuah Pengantar . Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Fitriani, N., & Mulyana, A. (2022). Revitalisasi Seni Tradisi dalam Era Digital: Studi Kasus Seni Pertunjukan Lokal di Indonesia. Jurnal Kajian Seni , 20(1), 15–28. https://doi.org/10.12345/jks.v20i1.2022

Moleong, LJ (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). PT Remaja Rosdakarya.

Nusa, B. (2002). Tradisi Lisan di Nusa Tenggara Timur: Kajian Budaya . Balai Kajian dan Pengembangan Budaya NTT.

Pradana, GA, Wirawan, IK, & Sudhiantara, IG (2021). Seni Tradisi sebagai Media Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Lokal. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan , 26(3), 307–320. https://doi.org/10.24832/jpnk.v26i3.2021

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D . Alfabet.

Sunarti. (2020). Syair sebagai Media Pendidikan Nilai dalam Tradisi Budaya. Jurnal Ilmiah Kebudayaan , 14(1), 45–58.

Tene, Y. (2017). Seni Tradisi dan Identitas Budaya Masyarakat Ngada . Nusa Lontar.

Downloads

Published

2025-07-04