Etnobotani Hanjuang di Desa Sabuhur Kabupaten Tanah Laut Sebagai Buku Ilmiah Populer

Authors

  • Laily Najmah Universitas Lambung Mangkurat
  • Dharmono Dharmono Universitas Lambung Mangkurat
  • Maulana Khalid Riefani Universitas Lambung Mangkurat

DOI:

https://doi.org/10.55784/jupeis.Vol1.Iss2.32

Keywords:

Buku Ilmiah Populer, Etnobotani, Hanjuang, Kepraktisan isi, Validitas

Abstract

Etnobotani merupakan ilmu tentang mempelajari pemanfaatan suatu tumbuhan oleh masyarakat, adat, atau suku bangsa tertentu. Potensi local sekitar lingkungan dapat dijadikan sumber belajar, khususnya tumbuhan dalam lingkup etnobotani. Hanjuang memiliki penyebaran dan manfaat di Desa Sabuhur. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji etnobotani Hanjuang di Desa Sabuhur, mengetahui validitas, serta kepraktisan isi buku yang dikembangkan sebagai Buku Ilmiah Populer. Metode pada penlitian dengan pendekatan deskriptif untuk mendeskripsikan kajian etno-botani Hanjuang dengan melakukan wawancara menggunakan teknik snowball sampling dan penelitian pengembangan menggunakan evaluasi formatif Tessmer melalui tahapan self evaluation, expert review dan one to one. Hasil penelitian menunjukkan 6 kajian etnobotani yaitu Hanjuang merupakan tumbuhan perdu (botani) yang digunakan masyarakat Desa Sabuhur sebagai obat hipertensi (farmakologi), serta sebagai tanaman hias yang ditanam di pekarangan rumah (ekologi). Hanjuang digunakan sebagai bahan untuk upacara adat mandi-mandi pengantin (sosioantropologi), dan bisa dijual sebagai tanaman hias (ekonomi). Penamaan hanjuang sebagai ‘pawang’  dipercaya dapat menangkal makhluk halus (linguistik). Hasil pengembangan Buku Ilmiah Populer pada expert review dari dua validator memiliki Validitas Sangat Valid dengan persentase 94,7% dan hasil kepraktisan isi dari tiga orang mahasiswi Pendidikan Biologi FKIP ULM Banjarmasin yang telah menempuh mata kuliah Etnobotani dan lulus dengan nilai A mendapatkan  persentase 93,0% dengan kriteria Sangat Baik.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Penerbit Rosdakarya.

Alcorn, J. B. (1995). Ethnobotanical knowledge systems-a resource for meeting rural development goals. The cultural dimension of development: indigenous knowledge systems., 1-12.

Arsanti, M. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Penulisan Kreatif Bermuatan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Religius bagi Mahasiswa Prodi PBSI, FKIP, UNISSULA. KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 1(2), 69-88.

Asyhar, R. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta

Correa, C. (2001). Traditional Knowledge and Intellectual Property Issues And Options Surrounding The Protection of Traditional Knowledge. : a Discussion Paper. Geneva : Quaker United Nations Office

Dalimartha, S. (2006). Atlas Tumbuhan Obat. Jakarta : Trubus Agriwidia.

Dharmono. (2018). Etnobotani. Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat Press.

Dalman. (2014). Menulis Karya Ilmiah. Bandar Lampung: UM Lampung Press

Fitriansyah, M., Arifin, Y. F., & Biyatmoko, D. (2018). Validitas buku ilmiah populer tentang echinodermata di Pulau Sembilan kotabaru untuk siswa SMA di kawasan pesisir. Jurnal Bioedukatika, 6(1), 31-39..

Gunawan, A., Tarigan, D., & Purba, R. (2013, March). Uji Aktivitas Senyawa Antioksidan Dari Daun Andong (Cordyline Frutycosa (L.) A. Chev.) Dengan Menggunakan Metode Dpph. In PROSIDING SEMINAR KIMIA.

Hartanto, S., & Sofiyanti, N. (2014). Studi etnobotani famili Zingiberaceae dalam kehidupan masyarakat lokal di Kecamatan pangean kabupaten kuantan singingi, Riau. Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education, 6(2), 98-108.

Hidayati, N. (2016). Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Topik Energi Dalam Sistem Kehidupan Di Madrasah Tsanawiyah. JINoP Jurnal Inovasi Pembelajaran, 2(2), 389-399.

Kristina, M., & Hidayah, Y. (2019). Identifikasi Tumbuhan Pada Tradisi Nimbuk Suku Dayak di Halong Kalimantan Selatan. Jurnal Pendidikan Hayati, 5(1), 21-30.

LIPI. (2017). Panduan Penelaahan Dan Penelitian. Jakarta: LIPI Press.

Little, E. L. (1989). Common Forest Trees of Hawaii: Native and Introduced (Vol. 679). US Department of Agriculture, Forest Service.

Mardapi, D. (2008). Teknik Penyusun Instrumen Tes dan Non Tes. Yogyakarta : Mitra Cendikia.

Masruri R. (2017). Etnobotani tanaman kultural pekarangan bagi masyarakat Munjungan Trenggalek sebagai upacara konservasi. [skripsi]. Kediri (ID): Universitas Negeri PGRI.

Martin, G. J. (1998). Etnobotani: Sebuah Manual Pemeliharaan Manusia dan Tumbuhan. Edisi Bahasa Melayu Terjemahan Maryati Mohamed. Natural History Publications (Borneo) Sdn. Bhd Kinabalu. Malaysia.

Nurza, I. S. A. (2019). Identifikasi Tanaman Hanjuang (Cordyline Fruticosa) Di Kebun Raya Bogor Sebagai Tanaman Lanskap Berdasarkan Morfologi Dan Anatominya. Risenologi, 4(1), 24-33.

Pammai, K. (2014). Studi Keanekaragaman Anggrek di Kabupaten Merauke untuk Pengembangan Buku Ilmiah Populer sebagai Upaya Pelestarian Sumber Daya Lokal bagi Masyarakat di Kabupaten Merauke. (Doctoral dissertation) Universitas Negeri Malang, Malang.

Pangesti, F. (2012). Pengembangan bahan ajar pendidikan berpikir (kritis dan kreatif) berbahasa indonesia SMA melalui pembelajaran lintas mata pelajaran. SKRIPSI Jurusan Sastra Indonesia-Fakultas Sastra UM.

Panjaitan, KF, Zaini, M., & Biyatmoko, D. (2021). Kepraktisan Buku Ilmiah Populer Berdasarkan Keanekaragaman Jenis Pohon di Tepi Sungai Puting. BIO-INOVED: Jurnal Biologi-Inovasi Pendidikan, 3(3), 183-189.

Prabowo, D.L., Nurmiyati, dan Maridi. (2016). Pengembangan Modul Berbasis Potensi Lokal pada Materi Ekosistem sebagai Bahan Ajar di SMAN 1 Tanjungsari, Gunungkidul. Proceeding Biology Education Conference, 13 (1): 192-195.

Pramita, N. H., Indriyani, S., & Hakim, L. (2013). Etnobotani Upacara Kasada Masyarakat Tengger, di Desa Ngadas, Kecamatan Malang, Poncokusumo, Kabupaten Malang. Journal of Indonesian Tourism and Development Studies, 1(2), 52-61.

Rahman, A. (2019). Kajian Etnobotani Tumbuhan Jatropha gossypifolia di Kawasan Hutan Pantai Tabanio Sebagai Buku Ilmiah Materi Penunjang Mata Kuliah Etnobotani. (Skripsi Sarjana). Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Sihotang, H., Silalahi, M., & Simalango, E. M. (2019). Manajamen Tanaman Di Nurseri Kranggan, Bekasi, Jawa Barat. Jurnal Pro Life, 6(1), 89-101.

Situmorang, R. P. (2018). Analisis potensi lokal untuk mengembangkan bahan ajar Biologi di SMA negeri 2 wonosari. Jurnal Pendidikan Sains (JPS), 4(1), 51-57.

Steenis, van C.G.G.J. (2013). FLORA (Untuk sekolah di Indonesia). Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Sunarni, N. (2016). The Socio-Cultural Values of The Lexeme ‘Hanjuang’in The Sundanese Language: A Study In Ethnolinguistics. Prosiding Prasasti, 521-525.

Suryaman, M. (2012). Penggunaan Bahasa Di Dalam Penulisan Buku Nonteks Pelajaran. Pusat Kurikulum Dan Perbukuan Balitbang Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Jakarta.

Tessmer, M. (1998). Planning And Conduction Formative Evaluation, Improving The Quality Of Education And Trainin. London: Kogan Page.

Tim Puslitjaknov. (2008). Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta : Departemen. Pendidikan Nasional.

Tjitrosoepomo, G. (2010). Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Yogyakarta: Gajah Mada University press.

Wakhidah, A. Z., & Sari, I. A. (2019). Etnobotani Pekarangan di Dusun Kaliurang Barat, Kecamatan Pakem, Sleman-Yogyakarta. Jurnal EduMatSains, 4(1), 1-28.

Wibowo, W. (2008). Berani Menulis Artikel. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Downloads

Published

2022-03-01