Karakterisasi Jamur Mikroskopis Pada Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Sebagai Materi Pengayaan Konsep Fungi Kelas X SMA/MA

Authors

  • Laila Malinda Septiana Universitas Lambung Mangkurat
  • Aulia Ajizah Universitas Lambung Mangkurat
  • Bunda Halang Universitas Lambung Mangkurat

DOI:

https://doi.org/10.57218/jupeis.Vol2.Iss3.621

Keywords:

Buah naga merah, Jamur mikroskopis, Materi pengayaan

Abstract

Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) adalah salah satu buah yang populer di Indonesia karena memiliki rasa yang manis dan segar dan mengandung banyak air didalamnya.  Komposisi yang demikian berpotensi untuk ditumbuhi oleh jamur mikroskopis pada bagian buah yang rusak atau terbuka. Jamur mikroskopis merupakan jamur yang banyak dijumpai pada berbagai substrat, termasukbuah-buahan yang telah membusuk. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jamur mikroskopis yang dapat tumbuh pada substrat buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan mendeskripsikan validitas handout tentang jenis-jenis jamur mikroskopis pada buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Hasil penelitian menunjukkan mikroskopis yang tumbuh pada buah  naga merah (Hylocereus polyrhizus). Ditemukan lima jenis jamur mikrosksopis yang berasal dari dua famili yang berbeda, jenis jamur mikroskopis yaitu Rhizopus sp, Rhizopus oryzae, Aspergilus niger, Aspergilus ochraeceus Wilhelm dan Aspergilus oryzae.  Bahan ajar yang digunakan berupa handout dengan judul “ Karakterisasi jamur mikroskopis pada buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dimyataan sangat valid atau layak digunakan yang didapat berdasarkan hasil uji validitas sebesar 89,02% (sangat valid) dan hasil uji keterbacaan sebesar 89,5% (sangat valid).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alexopoulus, C.J & C.W.Mims. (1979). Introductory Micology. London: Champman and Hall.

Arnyana, I.B.P. (2007). Penerapan Model PBL pada Pelajaran Biologi untuk Meningkatkan Kompetensi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Singaraja Tahun Pelajaran 2006/2007. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Undiksha 40 (2) 231-251.

Cahyono, B. (2009). Sukses Bertanam Buah Naga. Jakarta: Pustaka Mina

Campbell, N.A., Mitchell, L.G. & Reece, J.B. (2003). Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Dwidjoseputro. 1978. Pengantar Mikologi Edisi kedua. Bandung: Alumni.

Ellis, D.H. (1997). Zygomycetes. Chapter 16 In Topley and Wilson’s Microbiology and Microbial Infections. 9th ed. London: Edward Amold

Gandjar, I., & Rifai, M. A. (1999). Pengenalan kapang tropik umum. Yayasan Obor Indonesia.

Panjuantiningrum, F. (2009). Pengaruh Pemberian Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Terhadap Kadar Glukosa Tikus Putih Yang Diinduksi Aloksan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Purwoko, T. (2001). Biotransformasi Isoflavon oleh Rhizopus oryzae UICC 524 dan Rhisopus microsporus var. chinensis UICC 521 pada Fermentasi Tempe dan Aktivitas Antioksidan Isoflavon Aglikon terhadap Oksidasi Minyak Kedelai (Doctoral dissertation, Tesis]. Depok: Universitas Indonesia).

Rapper, K.B., and D.I, Fannel, (1977). The Genus Aspergillus. The William and Wiking., Baltimore.

Suriawiria, U. (1986). Pengantar mikrobiologi umum. (No Title).

Wangge, E. S. A., Suprapta, D. N., & Wirya, G. N. A. S. (2012). Isolasi dan identifikasi jamur penghasil mikotoksin pada biji kakao kering yang dihasilkan di Flores. J. Agric. Sci. and Biotechnol, 1(1), 39-47.

Downloads

Published

2023-07-02