Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan dan Pengendalian Stunting Di Desa Subing Karya Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah
DOI:
https://doi.org/10.57218/jompaabdi.v2i2.643Keywords:
Kader, Penyuluhan, Perangkat desa, StuntingAbstract
Dalam upaya pencegahan stunting diperlukan pemberdayaan masyarakat dengan meningkatkan peran dan fungsi kader posyandu yang sudah ada. Desa Subing Karya memiliki 19 balita stunting yang terdeteksi stunting berdasrakan data EPPGBM Tahun 2022, sehingga Desa Subing Karya masuk dalam daftar Lokasi Fokus Penanggulangan Stunting di Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2023. Tujuan kegiatan merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu, kader Bina Keluarga Balita, kader pembangunan manusia (KPM), dan tim penggerak PKK dalam upaya pencegahan stunting di Desa Setia Negara. Metode yang digunakan menekankan keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kegiatan dan Community development yaitu pendekatan yang melibatkan masyarakat yaitu kader posyandu, kader pembangunan manusia (KPM), dan tim penggerak PKK yaitu Pelatihan PMBA, monitoring dan evaluasi keberlanjutan. Kegiatan intervensi berupa pelatihan PMBA berhasil meningkatkan pengetahuan kader posyandu, kader Bina Keluarga Balita, kader pembangunan manusia (KPM), dan tim penggerak PKK dalam upaya pencegahan stunting di desa. Puskesmas melanjutkan melakukan pendampingan bersama kader dalam menjalankan rencana upaya pencegahan stunting. Perlu adanya kegiatan lanjutan berupa pelatihan tentang kegiatan teknis pencegahan stunting di desa dengan sasaran yang lebih luas yaitu dengan melibatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh dalam upaya pencegahan stunting di desa seperti tokoh agama, petugas kesehatan di desa, dan organisasi kemasyarakatan di tingkat desa.
References
Kemenkes RI (2013) Kerangka Kebijakan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (Gerakan 1000 HPK). Jakarta: Republik Indonesia, 2013.
Kemenkes RI. (2016). Warta kesmas; gizi investasi masa depan bangsa. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, (2017). Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting. Jakarta, Desember 2017.
Kusumawati, E., & Rahardjo, S. (2012). Pengaruh Pelayanan Kesehatan terhadap Gizi Buruk Anak Usia 6 _ 24 Bulan. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 6(4), 158-162.
Maywita, E. (2018). Faktor Risiko Penyebab Terjadinya Stunting Pada Balita Umur 12-59 Bulan Di Kelurahan Kampung Baru Kec. Lubuk Begalung Tahun 2015. Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan, 3(1), 56-65.
Wahyurin, I. S., Aqmarina, A. N., Rahmah, H. A., Hasanah, A. U., & Silaen, C. N. B. (2019). Pengaruh edukasi stunting menggunakan metode brainstorming dan audiovisual terhadap pengetahuan ibu dengan anak stunting. Ilmu Gizi Indonesia, 2(2), 141-146.