Inventarisasi Tumbuhan Obat Tradisional Di Wilayah Bendungan Mila Kabupaten Dompu
DOI:
https://doi.org/10.55784/juster.v1i2.100Keywords:
Inventarisasi, Tumbuhan Obat Tradisional, Bendungan MilaAbstract
Jumlah tumbuhan obat di Indonesia bervariasi, hingga saat ini jumlahnya belum banyak diketahui seacara pasti, sehingga diperlukan pendokumentasian secara menyeluruh untuk pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan baku pengobatan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat dan bagian yang di manfaatkan serta khashiat tumbuhan. Metode penelitian yang digunakan yaitu kombinasi teknik survei lapangan (observasi), terhadap masyarakat di wilayah Bendungan Mila Kabupaten Dompu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat wilayah bendungan mila kabupaten dompu. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang pengobatan tradisional dengan pemanfaatan tumbuhan obat. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif, hasil penelitian menunjukan bahwa tumbuhan obat tradisional yang dimanfaatkan sebagai obat sebanyak 19 jenis tumbuhan bekhasiat obat yang digunakan dalam pengobatan tradisional
References
Azmin, N., & Rahmawati, A. (2018). Kearifan Lokal Dalam Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional Oleh Masyarakat Daerah Bima. In Prosiding Seminar Nasional II APPPI NTB (Vol. 1, No. 1).
Azmin, N., Rahmawati, A., & Hidayatullah, M. E. (2019). Uji kandungan fitokimia dan etnobotani tumbuhan obat tradisional berbasis pengetahuan lokal di kecamatan Lambitu kabupaten Bima. Florea: J Biol Pembelajarannya, 6, 101-113.
Azmin, N., & Rahmawati, A. (2019). Skrining dan analisis fitokimia tumbuhan obat tradisional masyarakat kabupaten bima. Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI), 6(2), 259â-268.
Azmin, N., & Rahmawati, A. (2019). Inventarisasi Tumbuhan Obat Tradisional Di Kecamatan Wera Kabupaten Bima. ORYZA (JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI), 8(2), 34-39.
Emilda, E., Hidayah, M., & Heriyati, H. (2017). Analisis Pengetahuan Masyarakat Tentang Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Studi Kasus Kelurahan Situgede, Kecamatan Bogor Barat). Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 14(1), 11-20.
Iswandono, E., Zuhud, E. A. M., Hikmat, A., & Kosmaryandi, N. (2015). Pengetahuan etnobotani Suku Manggarai dan implikasinya terhadap pemanfaatan tumbuhan hutan di Pegunungan Ruteng. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 20(3), 171-181.
Rubianti, I., Azmin, N., & Nasir, M. (2022). Analisis Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Golka (Ageratum conyziodes) Sebagai Tumbuhan Obat Tradisional Masyarakat Bima. JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan, 1(2), 7-12.
Nurrani, L. &Tabba, S. 2015. Kearifan suku Togutil dalam konservasi Taman Nasional Aketajawe di wilayah hutan Tayawi Provinsi Maluku Utara. Prosiding Ekspose Hasil-Hasil Penelitian Balai Penelitian Kehutanan Manado (pp.227-244). Manado:Balai Penelitian Kehutanan Manado
Sambara, J., Yuliani, N. N., & Emerensiana, M. (2016). Pemanfaatan tanaman obat tradisional oleh masyarakat kelurahan merdeka Kecamatan Kupang Timur 2016. Jurnal Info Kesehatan, 14(1), 1113-1125.
Wibisono, Y., & Azham, Z. (2017). Inventarisasi Jenis Tumbuhan yang Berkhasiat Sebagai Obat pada Plot Konservasi Tumbuhan Obat di KHDTK Samboja Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara. Agrifor: Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan, 16(1), 125-140.