Keanekaragaman Jenis Ikan Tangkapan Nelayan Di Tempat Pelelangan Ikan Kecamatan Sape
DOI:
https://doi.org/10.57218/juster.v4i2.1808Keywords:
Keragaman ikan, Kecamatan Sape, Komposisi tangkapanAbstract
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kecamatan Sape menjadi lokasi utama pendaratan hasil tangkapan nelayan yang terdiri atas berbagai jenis ikan dan biota laut. Namun, berdasarkan observasi awal, belum tersedia data administrasi yang sistematis terkait keragaman jenis ikan yang didaratkan. Hal ini menyulitkan peneliti maupun pihak lain dalam mengidentifikasi dan mengelompokkan spesies ikan di perairan Sape secara pasti. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi ilmiah mengenai keragaman jenis ikan tangkapan nelayan di TPI Kecamatan Sape. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik survei. Data diperoleh melalui pengukuran dan pengamatan langsung terhadap hasil tangkapan nelayan, kemudian dianalisis secara statistik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis ikan dengan jumlah tangkapan tertinggi adalah Ikan Layang (187.130 kg), Ikan Cakalang (65.463 kg), Ikan Tembang (27.365 kg), dan Ikan Tongkol Komo (12.810 kg). Sementara itu, spesies dengan jumlah tangkapan terendah adalah Ikan Kerapu Merah dan Ikan Lemadang (masing-masing 15 kg), Ikan Swanggi (11 kg), dan Ikan Kerapu Batik (2 kg) pada bulan Juni 2024.Dari segi ukuran, terdapat variasi antar spesies. Contohnya, Ikan Cakalang rata-rata berukuran 16 cm, setengah dari ukuran dewasanya yang mencapai 40 cm. Ikan Tenggiri Batang tercatat hanya 89 cm, jauh lebih kecil dibandingkan ukuran dewasanya yang bisa mencapai 240 cm. Hal ini diduga karena nelayan di Kecamatan Sape umumnya menggunakan perahu kecil saat melaut, sehingga memengaruhi jenis dan ukuran ikan yang berhasil ditangkap.
References
Asikin. (1992). Budidaya ikan kakap. Jakarta: PT. Penebar Swadaya
Astika, N. S. T. (2016). Pelestarian sumber daya perikanan berdasarkan sistem hukum adat sasi laut dan undang-undang perikanan RI. Skripsi. Departemen Bagian Hukum Perdata. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Atmaja, S. B., & Nugroho, D. (2017). Upaya-upaya pengelolaan sumber daya ikan yang berkelanjutan di Indonesia. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 3(2), 101-113.
Ayub, A. S., Nolisa, A., Anggoro, A., Nurul Suci, A. N., Tri Utami, R., Andika, Y., Nugroho, F., & Suhendri, R. (2022). Identifikasi Keanekaragaman Jenis Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Tapak Paderi Kota Bengkulu. Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan, 13(1), 51–62.
Budiardi, A., Rengi, P., & Brown, A. (2014). The Technology Case of Shrimp Trawl in Raja Bejamu Village, Sinaboi District, Rokan Hilir, Riau Province (Doctoral dissertation, Riau University).
Campbell, Neil, A. (2015). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Depdiknas. (2008). Teknik Penyusunan Modul. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajeman Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dewi, N. A., Kartijono, N. E., & Dewi, N. K. (2020). Pengembangan media audio-visual pembelajaran materi keanekaragaman hayati indonesia di sekolah menengah atas. Bioma: Jurnal Ilmiah Biologi, 9(1), 87-101.
Dharma, Surya. (2008). Penulisan Modul. Jakarta: Direktur Tenaga Kependidikan
Evi, Ratna., Mujiutami, Endang & Sujono, K. (1997). Usaha Perikanan di Indonesia. Jakarta Pusat : PT. Mutiara Sumber Widya
Food & Agriculture Organization. (2018). Fishery and Aquaculture Statistics 2016. Roma, Italia.
Gita S.D, Annisa M, & Nanna A. (2018). Pengembangan Modul IPA Materi Hubungan Makhluk Hidup dan Lingkungannya Berbasis Pendekatan Kontekstual. LENSA: Jurnal Pendidikan IPA, Vol.8 No.1
KPPU RI. (2010). Terkait Kebijakan Klaster Perikanan Tangkap. Position Paper KPPU: Republik Indonesia
Leksono S.M, Syahruroji, A., & Marianingsih, Pipit. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Biologi Konservasi Berbasis Etnopedagogi. Jurnal Kependidikan, Volume 45 No. 2 Halaman 168-183
Lestari, Wiwik, S.P. (2015). Teknik Pengumpulan Data. Diakses pada: https://wiwiksunaryatipujilestari.wordpress.com/2015/03/26/teknik- pengumpulan-data/
LPW NTB, (2024). Buku Profil Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Tahun 2024. Letter, LPW NTB.
Luzeńczyk, A. (2017). Change in biological Reference Points Under Different Biological, Fishery, and Environmental Factors. Acta Ichthyologica et Piscatoria, 47(1), 41– 51. https://doi.org/10.3750/AIEP/02111
Mahendra, J. (2016). Model Pengembangan Media Pembelajaran ADDIE. https://grafispaten.wordpress.com/2016/01/02/model- pengembangan-media-pembelajaran-addie/
Mangkai, Ciary, J., Restuhadi, Fajar., & Yusri, Jum‟atri. (2014). Optimization Production System Catching and Fish Processing At KUB (Kelompok Usaha Bersama)
Muchlisin, Z.A., M.N., & Siti-Azizah. (2009). Diversity and distribution of freshwater fishes in Aceh waters, Northern Sumatera, Indonesia. International Journal of Zoological Research, 5(2): 62-79
Pranata, Nunuk, D., Purnama, Arief, Anthonius, Yolanda, Rofiza., & Karno, Ria. (2016). Iktiofauna Sungai Sangkir Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. DOI: 10.13170/depik.5.3.5574.
Primawati, S. N., Efendi, I., & Marnita, M. (2016). Identifikasi Jenis Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Di Pantai Jeranjang. JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala, 1(1), 73-78.
Puji Fauziah. (2017). Keanekaragaman Ikan (Pisces) Didanau Sipoga Kabupaten Rokan Hulu Propinsi Riu, Jurnal Biologi Udayana, Vol. 21, No. 1.
Raharjo. (2013). Tingkat Keanekaragaman Hayati dan Pemanfaatannya di Indonesia. Jurnal Biology Education, Volume 1 No. 1.
Suwondo, E., & Guritno, A. D. (2015, September). Mapping Sistem Logistik Produk Ikan Tangkap Segar di Daerah Pesisir Pantai Jawa. In Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM (pp. 2-3).
Suhada, S. (2022). Analisis peran tempat pendaratan ikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan (Studi Kasus Desa Bugis Kecamatan Sape Kabupaten Bima)= analysis of the role of fish landing places to improving the welfare of fishermen communities (Case Study in Bugis Village, Sape District, Bima Regency) (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).
TPI Sape. (2024). Topografi TPI Sape 2023-2024. Mading, TPI Sape.