Pengaruh Penambahan Berbagai Konsentrasi Tepung Daun Beluntas (Pluchea indica L.) Dan Mawar (Rosa damascena Mill) Terhadap Hasil Karakteristik Kimia Beserta Uji Organoleptik Larutannya
DOI:
https://doi.org/10.57218/juster.v1i3.341Keywords:
Teh Herbal, Kandungan Proksimat, Uji OrganoleptikAbstract
Penggunaan obat–obatan sintesis mahal dan mengembangkan resistensi bakteri. Oleh karena itu, penelitian ini mengembangkan obat baru berasal dari alam dengan menciptakan inovasi teh herbal kombinasi tepung daun Beluntas dan tepung bunga Mawar yang dapat bersifat antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. Tujuan penelitian untuk mengetahui hasil uji proksimat terhadap kombinasi tepung daun Beluntas dan Mawar beserta uji organoleptik pada larutannya. Jenis penelitian yaitu eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pada hasil penelitian uji proksimat (SNI 3835:2013) menunjukkan bahwa perlakuan T1 memiliki kadar air tertinggi (6,72%), perlakuan T2 memiliki kadar abu tertinggi (6,10%) dan perlakuan T4 memiliki serat kasar tertinggi (1,88%). Pada uji organoleptik tingkat kesukaan menggunakan uji Kruskal-Wallis adalah warna yang sangat disukai panelis perlakuan T4 (4,20), aroma yang sangat disukai panelis perlakuan T4 (3,23) dan rasa yang sangat disukai panelis perlakuan T2 (3,23). Perlakuan keseluruhan yang terbaik dalam penelitian ini adalah perlakuan T2. Oleh karena itu, konsentrasi kombinasi tepung daun beluntas dan tepung bunga Mawar mempengaruhi hasil dari uji proksimat dan uji organoleptik
References
AACC. (2001). The definition of dietary fiber. Cereal Fds: World.
Bastian, F., Ishak, E., Tawali, B., & Bilang, M. (2013). Daya terima dan kandungan zat gizi formula tepung tempe dengan penambahan semi refined carrageenan (SRC) dan bubuk kakao. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 2(1), 5 - 8.
Felicia, N., Widarta, I., & Yusasrini, N. (2016). Pengaruh ketuaan daun dan metode pengolahan terhadap aktivitas antioksidan dan karakteristik sensoris teh herbal bubuk daun alpukat (Persea americana Mill). Jurnal ITEPA, 52(11), 85 - 94.
Kusuma, I. N., Putra, I. N., & Darmayanti, L. P. (2019). Pengaruh suhu pengeringan terhadap aktivitas antioksidan teh herbal kulit kakao (Theobroma cacao L.). Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, 8(1), 85 - 93.
Maftuhah, A. (2015). Pengaruh infusa daun Beluntas (Pluchea indica) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Skripsi. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang.
Muchtadi, T., & Ayustaningwarno, F. (2010). Teknologi proses pengolahan pangan. Bogor: Alfabeta.
Murningsih, T., Yulita, K. D., Bora, C. Y., & Arsa, A. I. (2019). Kandungan proksimat dan mineral jagung varietas lokal (tunu'ana') dari Nusa Tenggara Timur. PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON, 5(1), 107 -111.
Piliang, W. G., & S. Djojosoebagio, A. H. (2002). Fisiologi Nutrisi. Bogor: IPB.
Rina, W., Guswandi, & Harrizul, R. (2014). Pengaruh cara pengeringan dengan oven, kering angin dan cahaya matahari langsung terhadap mutu simplisia herba sambiloto. Jurnal Farmasi Higea, 6(2), 126 - 133.
Saputri, D. D., & Pertiwi, M. P. (2021). Identifikasi metabolit sekunder dan uji proksimat ekstrak daging Keong Mas (Pomacea canaliculata). Jurnal Imu Dasar, 2(2), 101 - 110.
Siagian, I. D., Bintoro, V. P., & Nurwantoro. (2020). Karakteristik fisik, kimia dan organoleptik teh celup daun tin dengan penambahan daun stevia (Stevia rbaudiana bertoni) sebagai pemanis. Jurnal Teknologi Pangan, 4(1), 23 - 29.
Sudarmadji, S., & dkk. (2007). Analisis bahan makanan dan pertanian. Yogyakarta: Liberty.
Susetyarini, E. (2009). Karakteristik dan kandungan senyawa aktif daun Beluntas (Pluche indica). Berk. Penel. Hayati Edisi Khusus, 107 - 110.
Widyawati, P. S., Ristiarini, S., Darmoatmodjo, L. M., Siregar, C. P., & Lianel, A. L. (2020). Pengaruh penggunaan air seduhan beluntas terhadap perubahan sifat fisika dan kimia jelly drink beluntas. Journal Of Food Technology and Nutrition, 19(1), 44 - 51.
Widyawati, S., Budianta, T., Kusuma, F., & Wijaya, E. (2014). Difference of Solvent Polarity To Phytochemical Content and Antioxidant Activity of Pluchea indicia Less Leaves Extracts. International Journal of Pharmacognosy and Phytochemical Research, 6(4), 850-855.
Windi. (2014). Daya hambat minyak atsiri mawar (Rosa damascena Mill) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus . Skripsi. Makasar: Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Hasanuddin.
Wulandari, R., Krisno, M. A., & Waluyo, L. (2016). Pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak bunga mawar merah (Rose damacena Mill) terhadap stabilitas warna antosianin agar - agar sebagai sumber belajar Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 48 - 56.
Wulandari, Y. W., & Sutardi. (2021). Uji aktivitas antioksidan air mawar (Rose water) dari petal bunga Mawar merah (Rosa damascena Mill) menggunakan metode DPPH (Diphenyl Picril Hidrazil). Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 15(3), 903 - 909.