Penerapan Life Cycle Assessment (LCA) Untuk Mengurangi Dampak Lingkungan Pada Proses Produksi Gula Kristal Putih Di Bondowoso
DOI:
https://doi.org/10.57218/juster.v2i1.474Keywords:
Gula, LCA, Limbah, Produksi BersihAbstract
Indonesia merupakan negara agraris dengan iklim subtropis. Tanaman tebu bisa tumbuh dengan subur, bahkan Indonesia dikenal sebagai pionir tebu di dunia. Sebuah pabrik gula selalu menghasilkan limbah dalam operasionalnya setiap musim giling. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui untuk mengetahui penanganan limbah yang dihasilkan industri pengolahan gula terhadap lingkungan sekitar dengan metode LCA (Life Cycle Assessment). LCA adalah pendekatan yang digunakan untuk menilai input, output dan potensi kerusakan lingkungan dari produk energi yang baik selama siklus hidupnya Siklus hidup gula dimulai dari proses penggilingan tebu hingga menjadi produk gula. LCA dapat digunakan untuk menganalisis limbah produksi gula kristal putih. Pada proses produksi, losses yang dihasilkan menunjukkan limbah pabrik gula semakin meningkat, baik berupa limbah padat, cair, udara, maupun B3. Pemanfaatan kembali limbah padat dilakukan dengan menggunakan ampas dan blotong sebagai bahan baku kompos, ampas sebagai energi listrik, dan tetes tebu sebagai bahan baku industri etanol, alkohol, dan MSG. Penggunaan kembali gas buang CO2 untuk pemurnian nira sebagai pengganti gas SO2. Sedangkan limbah cair didaur ulang dalam proses pengolahan.
References
Abilio A, Faul F. 2019. Bagasse Drying. Sugar Journal 89 (1060):68-71.
Hatina, S., & Komala, R. (2020). Pemanfaatan HCl dan CaCl2 sebagai zat aktivator dalam pengolahan limbah industri tahu. Jurnal Redoks, 5(1), 20-31.
Islam, S., Ponnambalam, S. G., & Lam, H. L. (2016) ‘Review on life cycle inventory: Methods, examples and applications’, Journal of Cleaner Production, Vol. 136: 266-278.
Kristanto, P. 2017. Ekologi Industri. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Lauesen, L. M. (2019) ‘Sustainable investment evaluation by means of life cycle assessment’, Social Responsibility Journal.
Leovici, Helena. 2019. Pemanfaatan Blotong Pada Budidaya tebu (Saccarum officinarum L.) Di Lahan Kering. Fakultas Pertanian. UGM
Nurhidayanti, N. (2020). Pemanfaatan Karbon Aktif Dari Tempurung Kelapa Dalam Menurunkan Kadar Amonia Total Dalam Air Limbah Industri. Pelita Teknologi, 15(1), 68-76.
Maranhao. 2019. Individual Bagasse Drying System. Proc. of XVIIthISSCT congress, 3: 2000-2011.
Mardianto S, Simatupang P, Hadi PU, Malian H, Susmiadi A. 2018. Peta jalan (Road Map) dan Kebijakan pengembangan Industri Gula Nasional. Jurnal Penelitian Agro Ekonomi 23 (1) : 19-73.
Misran dan Erni. 2019. Industri Tebu Menuju Zero Waste Industry. Jurnal Teknologi Proses. 4 (2) Juli 2015: 6-10
Maulana, L. F., Ghozali, H. I., Fikri, M. H., Agustina, E. I., & Ali, M. (2020). Pemanfaatan Limbah Serbuk Kayu Didesa Ranjok Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat Menjadi Biomass Pellet Sebagai Sumber Energi Terbarukan. Jurnal Pepadu, 1(1), 133-138
Moerdokusumo. 2019. Pengawasan Kualitas dan Teknologi Pembuatan Gula di Indonesia. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Rebitzer G, Finnveden G, Hauschild MZ, Ekvall T, Guine’e J, Heijungs R, Hellweg S, Koehler A, Permington D, Suh S. 2019. Recent developments in Life Cycle Assessment: Review. J Environmental Manag 91: 1-21.
Saechu M. 2019. Optimasi Pemanfaatan Energi Ampas Di Pabrik Gula. Jurnal Teknik Kimia 4 (1):1-7.
Sayow, F., Polii, B. V. J., Tilaar, W., & Augustine, K. D. (2020). Analisis kandungan limbah industri tahu dan tempe rahayu di Kelurahan Uner Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa. Agri-Sosioekonomi, 16(2), 245-252.