Sosialisasi Pencegahan Stunting Di Desa Banjar Negara Kecamatan Baradatu

Authors

  • Endang Sri Wahyuni Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang, Bandar Lampung
  • Nawasari Indah Putri Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, Bandar Lampung

DOI:

https://doi.org/10.55784/jompaabdi.v1i3.162

Keywords:

Sosialisasi, Stunting, Banjar Negara

Abstract

Desa Banjar Negara merupakan desa di wilayah Puskesmas Baradatu Kabupaten Way Kanan, mempunyai balita dengan status gizi kurang sebesar 25,7% balita dan 14,3% dengan status stunting. Beberapa faktor penyebab masalah gizi adalah tidak dilakukannya IMD pada 68,6% balita, dan tidak ASI eksklusif (31,4%) balita, kebiasaan tidak mengkonsumsi lauk (31,4%) tidak konsumsi sayuran (28,6%0 tidak mengkonsumsi buah (42,9%). Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kader posyandu, ibu hamil dan ibu balita tentang pentingnya upaya pencegahan stunting. Metode yang digunakan untuk mengatasi masalah stunting dan gizi kurang adalah dengan memberikan edukasi tentang stunting kepada kader posyandu ibu balita dan ibu hamil sehingga terbentuk komitmen untuk upaya pencegahan stunting di wilayahnya. Kader posyandu maupun ibu balita dan ibu hamil antusias menyimak materi yang diberikan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata pengetahuan dari 53,33 pada pre test menjadi 67,01 pada post test. Uji paired t test menunjukkan bahwa edukasi tentang pencegahan stunting dapat meningkatkan pengetahuan kader, ibu hamil dan ibu balita dengan nilai p=0,025. Untuk memperbaiki status gizi balita, kader posyandu perlu lebih berperan aktif dalam pendampingan gizi bagi ibu balita maupun ibu hamil. Dukungan pemerintah desa dalam bentuk alokasi anggaran bagi pencegahan stunting sangat diperlukan.

References

Amelia, R. R. (2019). Prevalensi dan Zat Gizi Mikro dalam Penanganan Stunting. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 6(2), 138-145.

Beal, T., Tumilowicz, A., Sutrisna, A., Izwardy, D., & Neufeld, L. M. (2018). A review of child stunting determinants in Indonesia. Maternal & child nutrition, 14(4), e12617.

BPS. (2019). Persentase Balita Pendek dan Sangat Pendek. Available form https://www.bps.go.id/indikator/indikator/view_data/0000/data/1325/sdgs_2/1

Kemenkes. (2019). Hasil SSGBI Tahun 2019 available form https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/11/event8-02.pdf.

Kemenkes. (2021). Buku Saku Hasil Studi Statud Gizi Indonesia Tahun 2021. Available form https://www.litbang.kemkes.go.id/buku-saku-hasil-studi-status-gizi-indonesia-ssgi-tahun-2021/.

Prendergast, A. J., & Humphrey, J. H. (2014). The stunting syndrome in developing countries. Paediatrics and international child health, 34(4), 250-265.

Santoso, U. (2021). Antioksidan pangan. UGM PRESS.

Septikasari. (2018). Status Gizi Anak dan faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Yogyakarta: UNY Press.

UNICEF. (2013). Improving Child Nutrition: The achievable imperative for global.

Wahyuni, E. S., Muliani, U., & Septiani, R. (2021). Sosialisasi Pencegahan Covid-19 dan Peningkatan Kapasitas kader Posyandu melalui Penyuluhan tentang Pemberian Makanan Seimbang bagi Baduta di Desa Cipadang. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 4(2), 355-364.

WHO, U. (2014). Global nutrition targets 2025: breastfeeding policy brief (WHO/NMH/NHD14. 7). Geneva: World Health Organization.

World Health Organization. (2018). Reducing stunting in children: equity considerations for achieving the Global Nutrition Targets 2025.

Downloads

Published

2022-09-01