Pembuatan dan Pemanfaatan Larvitrap Sebagai Upaya Pengendalian Nyamuk Aedes Aegypti
DOI:
https://doi.org/10.57218/jompaabdi.v4i2.1668Keywords:
Aedes aegypti, DBD, Larvitrap, Pemberdayaan masyarakat, Pengendalian vektorAbstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia, terutama di daerah endemis seperti Kota Bima. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi dan melatih masyarakat dalam pembuatan serta pemanfaatan larvitrap sebagai salah satu metode pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti secara mandiri. Metode pelaksanaan mencakup sosialisasi, pelatihan pembuatan larvitrap dari bahan daur ulang, distribusi dan pemasangan larvitrap di rumah warga, serta monitoring efektivitasnya selama empat minggu. Hasil menunjukkan penurunan signifikan jumlah larva dalam larvitrap, dari 45% pada minggu pertama menjadi 10% pada minggu keempat. Keberhasilan ini dipengaruhi oleh partisipasi aktif masyarakat dan efektivitas larvitrap dalam memutus siklus hidup nyamuk. Kegiatan ini membuktikan bahwa penggunaan larvitrap merupakan solusi sederhana, murah, dan efektif dalam pengendalian DBD berbasis masyarakat. Disarankan untuk dilakukan pelatihan lanjutan dan pembentukan kader lingkungan guna kesinambungan program.
References
Dinkes Kota Bima. (2019). Profil Dinas Kesehatan Kota Bima Tahun 2019.
Dinkes Kota Bima. (2023). Profil Dinas Kesehatan Kota Bima Tahun 2023
Kementerian Kesehatan RI. (2023). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2023.
Morrison, A.C., Zielinski-Gutierrez, E., Scott, T.W., & Rosenberg, R. (2004). Defining challenges and proposing solutions for control of the virus vector Aedes aegypti. PLoS Medicine, 1(1), e36.
Rozendaal, J.A. (1997). Vector Control: Methods for Use by Individuals and Communities. World Health Organization.
Sukowati, S. (2010). Strategi Pengendalian Vektor Penyakit di Indonesia. Balitbangkes Kemenkes RI.
WHO. (2012). Global Strategy for Dengue Prevention and Control 2012–2020. World Health Organization.