Psikoedukasi Upaya Mencegah dan Melawan Perundungan (Bullying & Cyberbullying) di SMP Unggulan Habibulloh
DOI:
https://doi.org/10.55784/jompaabdi.v1i3.182Keywords:
Psikoedukasi, Perundungan, Bullying, CyberbullyingAbstract
Sekolah seyogyanya menjadi tempat membentuk karakter pribadi yang positif bagi siswa, namun praktik perundungan (bullying) di lingkungan sekolah masih marak terjadi. Adapun jenis perundungan yang biasa terjadi berupa bullying fisik, verbal serta melalui media sosial (cyberbullying) sehingga diperlukan upaya untuk mencegah dan melawannya. Pembekalan melalui psikoedukasi ini bertujuan memberikan pengenalan, pemahaman, serta penerapan cara guna mereduksi intensitas praktik perundungan dan cara melawanya. Terdapat empat tahapan pada metode psikoedukasi yang dilakukan yakni; 1). Identifikasi, 2).Persiapan, 3).Pelaksanaan, 4).Evaluasi dan tindak lanjut kegiatan. Program pengabdian melalui psikoedukasi ini menghasilkan; 1). Pengetahuan & pemahaman siswa tentang perundungan yang terukur dari hasil posttest dengan nilai yang memenuhi, 2). Peningkatan kesadaran siswa dengan membiasakan peka terhadap ciri - ciri perilaku perundungan dan mampu menjadi fasilitator bagi pelaku atau korban perundungan di lingkup sekolah guna membantu pihak guru, sivitas akademik dalam menciptakan iklim sekolah yang positif sehingga terbebas dari perilaku perundungan.
References
Aivazpour, Zahra, and Nicole L. Beebe. (2021). “The Impact of Power Imbalance on Cyberbullying: The Role of Bystanders Intervention.” in International Conference on Information Systems, ICIS 2020 - Making Digital Inclusive: Blending the Local and the Global.
Amin, G. (2020). Psikoedukasi Mengenai dampak bullying dan cara meningkatkan self-esteem pada remaja. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 3(1). doi: 10.24912/jbmi.v3i1.8058.
Dissanayake, D. S., Weeratunge, W. M. M. W. N. C., Gaspe, G. M. N. S., & Gamage, A. G. O. N. A. (2012). Peer pressure and bullying among school going adolescents in the district of Kandy. Journal of the College of Community Physicians of Sri Lanka, 17(1). doi: 10.4038/jccpsl.v17i1.4929.
Kazerooni, F., Taylor, S. H., Bazarova, N. N., & Whitlock, J. (2018). Cyberbullying bystander intervention: The number of offenders and retweeting predict likelihood of helping a cyberbullying victim. Journal of Computer-Mediated Communication, 23(3), 146-162. doi: 10.1093/jcmc/zmy005.
Kim, S., Colwell, S. R., Kata, A., Boyle, M. H., & Georgiades, K. (2018). Cyberbullying victimization and adolescent mental health: Evidence of differential effects by sex and mental health problem type. Journal of youth and adolescence, 47(3), 661-672.
Kowalski, R. M., Giumetti, G. W., Schroeder, A. N., & Lattanner, M. R. (2014). Bullying in the digital age: a critical review and meta-analysis of cyberbullying research among youth. Psychological bulletin, 140(4), 1073.
Ningrum, F. S., & Amna, Z. (2020). Cyberbullying Victimization dan Kesehatan Mental pada Remaja. INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental, 5(1), 35-48. doi: 10.20473/jpkm.v5i12020.35-48.
Stauffer, S., Heath, M. A., Coyne, S. M., & Ferrin, S. (2012). High school teachers' perceptions of cyberbullying prevention and intervention strategies. Psychology in the Schools, 49(4), 352-367. doi: 10.1002/pits.21603.
Wang, L., & Ngai, S. S. Y. (2021). Cyberbullying perpetration among Chinese adolescents: the role of power imbalance, fun-seeking tendency, and attitude toward cyberbullying. Journal of interpersonal violence, 08862605211062988. doi: 10.1177/08862605211062988.