Pemberdayaan MP-ASI Lokal Untuk Meningkatkan Status Gizi Balita Didesa Cipadang Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran
DOI:
https://doi.org/10.57218/jompaabdi.v1i3.294Keywords:
Status gizi, Ibu balita, MP-ASI, Makanan lokalAbstract
Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orangtua. Perlunya perhatian lebih terhadap tumbuh kembang anak di usia balita, didasarkan fakta bahwa kurang gizi pada masa emas ini bersifat irreversible atau tidak dapat pulih, sedangkan kekurangan gizi dapat mempengaruhi perkembangan otak anak. Intervensi gizi spesifik lebih ditujukan pada upaya untuk menangani penyebab langsung masalah gizi yaitu dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada ibu balita tentang memanfaatkan bahan makanan lokal yang dikembangkan sebagai makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI). Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu balita dan ibu hamil serta kader posyandu di daerah Cipadang Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten pesawaran. Pelaksanaan dan hasil kegiatan ini meliputi penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita dan ibu hamil , serta membuat praktik salah satu produk makanan lokal(singkong) sebagai salah satu variasi dalam membuat MP-ASI.
References
Afifah, N., Sholichah, E., & Widyawati, A. (2021). The Packaging Effect on Shelf-Life of Modified Tortilla Chips with Tempeh and Fermented-Cassava Flour by Using Accelerated Test Based on The Arrhenius Approach. Pangan, 30(2), 129–136.
Alamsyah, D., Mexitalia, M., Margawati, A., Hadisaputro, S., & Setyawan, H. (2017). Beberapa Faktor Risiko Gizi Kurang d an Gizi Buruk p ada Balita 12-59 Bulan (Studi Kasus d i Kota Pontianak). Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas, 2(1), 1–8.
Armini, N. K. A., Triharini, M., & Nastiti, A. A. (2020). Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Promosi Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Service), 4(1), 109–115.
Hayati, A. W., Hardinsyah, Jalal, F., Madanijah, S., & Dodik Briawan. (2012). Pola Konsumsi Pangan dan Asupan Energi dan Zat Gizi Anak Stunting dan Tidak Stunting 0-23 Bulan. Jurnal Gizi Pangan, 7(2), 0–7.
Jatmika Dwi, E. S., Widi hastuti, K. S., & Khoiriyah, I. (2015). Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Aneka Olahan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Berbahan Pangan Lokal Kaya Nutrisi. GEMASSIKA, 3(2), 115–124.
Pusat data dan informasi Kemenkes RI. (2018). Situasi Balita Stunting di Indonesia, Bulletin Data dan Informasi Kesehatan. In Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI.
Risani Rambu Podu Loya, & Nuryanto. (2017). Pola Asuh Pemberian Makan Pada Balitastunting Usia 6 – 12 Bulan Di Kabupaten Sumba Tengah Nusa Tenggara Timur. Journal of Nutrition College, 6(1), Halaman 83-95. https://doi.org/10.1177/0951629807085815
Safitri, C. A., & Nindya, T. S. (2017). Hubungan ketahanan pangan dan penyakit diare dengan stunting pada balita 13-48 bulan di Kelurahan Manyar Sabrangan, Surabaya. Jurnal Amerta Nutrition, 1(2), 52–61. https://doi.org/10.20473/amnt.v1i2.2017.52-61
Sarbini, D., & Rahmawaty, S. (2008). Pelatihan pembuatan mp-asi lokal dengan bahan dasar bmc (bahan makanan campuran) untuk balita pada kader posyandu di wilayah kerja puskesmas stabelan surakarta. 11(1), 82–89.
Sutarto, Sari, R. D. P., Utama, W. T., Graharti, R., & Indriyani, R. (2022). Pemberdayaan Kemitraan Dukun Beranak Pada Pelayanan Kesehatan Ibu -Anak Dalam Rangka Upaya Pencegahan Stunting Di Desa Cipadang Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran ( Desa Binaan Fakultas Kedokteran – Universitas Lampung ). Buguh, 2(1), 43–52.